KUALITAS PELAYANAN BAGIAN TATA URUSAN DALAM DI AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG

This research was conducted in Division of Administration Affairs in Semarang Police Academy, because the service provided by staff Taud has not been implemented optimally. The formulation of the problem studied is how to service the part of Taud and the obstructing factor in service delivery. This research uses descriptive qualitative research method with the phenomenon taken is about the dimension of service quality of Taud part and the factors that inhibit the service. The author uses data collection techniques by interview, observation, literature study and documentation. The resource persons in the research are Taud staff, other Akpol employees and undip students. The results of this study indicate that the service of the Administration Department in Police Academy Semarang less optimal on the dimension Tangible (Direct Evidence) can be seen from the arrangement of office space is still messy, lack of air conditioning and the absence of generator engine. Reability (reliability) can be known by the lack of customer satisfaction level, Taud staff still less quickly in providing services, if someone needs help that suddenly not directly acted upon. Barriers that occur in the service of the lack of customer satisfaction with the services provided by staff Taud, office layout is still a mess, and the lack of office facilities. Suggestion that writer can convey in this research that need to have complaint submission through on call or provided suggestion box. If the Governor is not in place, temporarily may be represented by the Vice Governor so that someone who needs sudden assistance can be overcome. Arrangement of office space needs to be improved so that employees and people who visit feel comfortable and can have a positive impact on the performance of employees

PENERAPAN TERAPI PSIKORELIGIUS DZIKIR PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG KENARI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

Penurunan presepsi sensori merupakan gejala utama halusinasi yang banyak terjadi dimasyarakat. Masalah keperawatan halusinasi jika tidak dilakukan intervensi akan menyebabkan resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Salah satu terapi yang bermanfaat serta mudah ditemukan dan dilakukan salah satunya adalah terapi dzikir. Tujuan dilakukan penerapan terapi psikoreligius dzikir adalah mengetahui apakah klien mampu mengontrol halusinasi di Ruang Kenari RSJ Menur Surabaya. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan pada 1 klien yang meliputi pengkajian,diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi dengan memfokuskan intervensi tambahan pada penerapan terapi psikoreligius dzikir. Hasil penelitian selama diberikan tindakan keperawatan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan terapi psikoreligius dzikir pada klien dengan masalah keperawatan perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran selama 3 hari didapatkan hasil klien mampu mengendalikan halusinasi, klien relatif tenang, ada kontak mata, klien mampu berkomunikasi dengan baik, dan klien dapat mengontrol halusinasinya dengan baik. Simpulan penelitian ini semakin sering dilakukan terapi psikoreligius dzikir, klien dapat mengontrol atau mengendalikan halusinasi. Saran untuk tenaga kesehatan mampu melakukan intervensi tambahan seperti terapi psikoreligius dzikir, terapi aktivitas kelompok, penerapan jadwal kegiatan harian dan lain lain agar mempercepat kesembuhan klien serta meningkatkan kinerja perawat diruangan

PENGARUH SOSIALISASI PERATURAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN FURNITURE DI SURABAYA

PENGARUH SOSIALISASI PERATURAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN FURNITURE DI SURABAYA Mira Triana Dewi Abstraksi Pembangunan adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara spiritual maupun material. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut tentu diperlukan perhatian terhadap masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu dana terbesar untuk membiayai pembangunan tersebut berasal dari penerimaan pajak. Terhimpunnya dana dari sektor perpajakan dimaksimalkan dengan upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi. Untuk meningkatkan dan menetapkan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, maka dilakukan pendayagunaan aparatur pemerintah dalam pelaksanaan dan penggunaan akan pajak. Pendayagunaan aparatur pemerintah sangat penting dalam pengelolaan pendapatan dan menggali sumber pendapatan guna membiayai pembangunan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji sosialisasi peraturan perpajakan dan sanksi perpajakan berpngaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Populasi dlam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan furniture kayu sebagai wajib pajak di Surabaya yang berjumlah 22 perusahaan (Disperindag Jatim). Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, karena semua anggota populasi yang berjumlah 22 perusahaan digunakan sebagai sampel. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakna teknik regresi linier berganda dengan uji hipotesis menggunana uji F dan t. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa model regresi yang digunakan tidak cocok untuk menguji hipotesis yang diajukan, karena nilai Fhitung yang diperoleh sebesar 3,300 dengan taraf signifikan sebesar 0,059. Karena taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05, maka variabel sosialisasi peraturan perpajakan dan sanksi perpajakan berpengaruh terahadap kepatuhan wajib pajak

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP TINGKAT NYERI SAAT DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMA KARTIKA IV-3 SURABAYA

Dismenorre merupakan kondisi yang sangat mengganggu dan membuat orang tidak nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian terapi musik klasik mozart terhadap tingkat nyeri saat dismenorre pada remaja putri di SMA Kartika IV-3 Surabaya. Desain penelitian ini adalah pra-Experimental dengan rancangan one-group pra-post design dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi remaja sebesar 26 responden. Besar sampel 24 responden. Variabel independen pemberian terapi musik. Variabel dependen tingkat nyeri. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan skala intensitas nyeri numerik (NRS). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi musik (Pre- test) hampir seluruhnya responden (83,3%) menyatakan tingkat nyeri sedang dan sesudah diberikan terapi musik (Post-test) sebagian besar responden (75,0%) menyatakan tingkat nyeri ringan. Setelah dilakukan uji Wilcoxon signed rank test di dapatkan nilai ρ adalah 0,000 pada α = 0,05, berarti ρ < α maka H0 ditolak. Simpulan dari penelitian bahwa ada pengaruh pemberian terapi musik klasik mozart terhadap tingkat nyeri saat dismenorre pada remaja putri di SMA Kartika IV-3 Surabaya. Oleh karena itu, disarankan kepada siswi agar dapat mengatasi nyeri haid dengan cara mendengarkan musik sesuai dengan jenis musik yang disukai oleh remaja putri

ANALISIS TEKS CERITA PADA BAHAN AJAR SD KELAS VI DALAM PERSPEKTIF GENDER

Latar belakang penelitian ini muncul dikarenakan berkembangnya stereotipe gender pada ranah pendidikan. Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak menyebutkan bahwa materi yang ada pada bahan ajar yang dipakai di sekolah-sekolah masih belum mencerminkan adil gender. Atribut yang dibangun berdasarkan nilai atau sistem simbol telah memberikan sekat pada fungsi serta peran yang pantas dilakukan oleh anak laki-laki atau anak perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dominasi gender dan ketidakadilan gender dalam teks cerita pada bahan ajar SD kelas VI semester 1 dengan mempertimbangkan karakteristik perkembangan gender pada anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu Analisis Isi. Subjek penelitian yaitu teks cerita pada bahan ajar SD (Buku Siswa Kelas VI SD/MI Semester 1 Kurikulum 2013 dengan penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2018). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, teks cerita menunjukkan adanya dominasi pada salah satu gender. Proporsi dominasi gender tercermin melalui identitas dari ketetapan gender yang telah relevan dengan perkembangan anak usia kelas VI Sekolah Dasar. Kemunculan ketiga bentuk identitas gender didominasi oleh identitas gender feminin pada posisi pertama, androgini pada posisi kedua, serta maskulin berada pada posisi ketiga. Selain itu ditemukan pula kelima bentuk ketidakadilan gender yang tercermin dalam bunyi kalimat. Bentuk ketidakadilan gender tersebut meliputi kategori marginalisasi (peminggiran), subordinasi (penomorduaan), stereotipe (pelabelan), violence (kekerasan), serta double burden (beban kerja ganda). ----- The background of the study is emerged due to the development of gender stereotypes in education. LSPPA (Institute for Women and Children Development) that the content in the textbooks used by schools didn’t consider gender equity yet. Attributes that are built based on values or symbol systems have provided a barrier to the functions and roles that are appropriate for boys or girls. This study aims to analyze gender domination and gender inequality in story text at the 6th grade elementary school’s instructional materials 1st semester by considering the child’s characteristics gender development. This study used Content Analysis as the method. The subjects that used in this study is story text in elementary school’s instructional materials (6th grade elementary school’s student books 1st semester 2013 curriculum published by The Ministry of Education and Culture 2018 revised edition). Based on the result of data analysis, story text indicates the dominance of one gender. The proportion of gender domination is reflected through the identity of the gender constancy that are already relevant to 6th grade elementary school’s child development. The emergence of the three forms of gender identity is dominated by feminine gender identity in the first position, androgyny in the second position, and masculine in the third position. On the other hand, there are found five forms of gender inequality that reflected in the sentence of the text. The forms of gender inequality are marginalization, subordination, stereotype, violence, and double burden

PENGARUH MODAL KERJA DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEBERHASILAN USAHA : Survey pada UKM Konveksi di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhmodal kerja dan diferensiasi produk terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha konveksi di Kecamatan Soreang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket. Responden berjumlah 197 orang dari populasi 370 responden yang terdiri dari para pengusaha konveksi yang tergabung dalam paguyuban mitra tasik dan paguyuban pedagang soreang. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh modal kerja dan diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. ------------ This research aimed to analyze the influences of working capital and product differentiation to business sucsess on convection entrepreneur in Soreang distric. Method use in this research is explanatory survey, by using questionnaire data collection techniques. The respondent amounted to 197 people out of a population of 370 people, respondents consisted of convection entrepreneurs who are member of paguyuban mitra tasik and paguyuban pedagang soreang. Dta have been collected are then analyzed by using multiple linear regression. The result showed that the effect of working capital and product differentiation positive and significant impact on the success of busines

Paving the road for early breast cancer presentation:investigating the psychosocial determinants of breast self-examination in Surabaya, Indonesia

Breast cancer remains a public health concern in Indonesia, due to its high incidence, late presentation, and high mortality rate. Therefore, early diagnosis followed by timely treatment is regarded as a cornerstone for breast cancer control. Breast self-examination (BSE) practice followed by a prompt medical professional examination in the case of detected abnormalities may serve as a viable screening, especially in low-and-middle-income countries (LMICs) like Indonesia. This PhD research investigated psychosocial determinants of BSE among women in Indonesia, aimed to inform the development of tailored interventions. The results indicated that breast education should focus on promoting breast cancer literacy and BSE information by focusing on strategies to stimulate understanding of BSE benefits and positive attitudes towards BSE. The education should also encompass methods to improve women’s self-efficacy and skill to perform BSE. Moreover, relevant strategies to overcome the barriers to perform BSE should also be incorporated. Finally, the involvement of women’s social networks in such intervention would be beneficial

PUPPET FOR TEACHING SPEAKING NARRATIVE TEXT TO THE EIGHTH GRADERS

Speaking English is not easy for the most students in our nation. There are many reasons which make our students get the difficulties when they have to speak in English. For that reason, the English teachers have to find the ways to teach this skill easily.  Using puppet is the one way to teach speaking English. Puppet means the media which is made to show the character. In this matter, the use of puppet will make the students show the character through speaking in narrative text. This study attempts to answer two research questions dealing with the implementation of puppetry in teaching speaking. The questions are; first,  How puppet is implemented in the teaching of speaking narrative text, second,  How are the students’ responses after the implementation of puppetry in teaching speaking narrative text. Since this study was descriptive qualitative, the writer would describe and analyze the existing phenomena during the study. In this case, the study was done in three meetings which took the eighth graders of junior high school as the subject of the study. The place of the study was at SMPN 31 Surabaya.  Furthermore, there were three kinds of instruments used in this study; they were observation checklist, interview, and questionnaire. Based on the findings, the writer noticed that the activities during the implementation of puppet greatly varied. At the first meeting, the class was held in the classroom. The teacher explained about narrative text.  While at the second meeting, the class was held in the library. The teacher explained about puppet and demonstration it.  The last meeting was held in the class and the students had to perform puppet show and the teacher acted as the supervision and also gave the evaluation. The notes were about the analysis of teaching learning activities, and the media used. In addition, the implementation of puppet helped the students in teaching learning process, especially in speaking narrative class. The evidence could be shown in the students’ responses. The result of questionnaire showed that the students mostly interested in puppet, agreed that it was helpful in making the students speak in English.   Key words: speaking, puppet, narrative text, speaking narrative tex

Modul paket keahlian pemasaran sekolah menengah kejuruankelompok kompetensi D

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10(sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online), dan campuran (blended) tatap muka dengan online

Investigating Aspects Affecting Joe Biden’s Speech on the Inauguration of the 46th President of The United States: A Political Discourse Analysis

This paper aims to discover the aspects behind the politic historical events of Joe Biden's state speech. The speech, of course, has close relation with some of the historic American events that had just occurred. The research uses political discourse analysis to find the points uttered by the president who was influenced by ideology, status, and various socio-political contexts. At the inauguration on January 21, 2021, President Joe Biden’s first national address is interesting to review. He conveyed messages explicitly to American society, but he also conveyed messages implicitly to political opponents. Researchers found some factors why messages spoken by Joe Biden including addressee, contextual situation, the intention of the utterance, speech act, and verbal act. These are the concerns by researchers as to whom the speech was delivered. It is not only aimed at directing the American society; it was also directed at his political rivals